dia
orang yang paling saya cintai
orang yang paling penting dalam hidup
orang yang memaksa saya untuk belajar apapun dalam hidup
dia
orang yang menua hari demi hari
orang yang selalu berkomentar dengan apa yang saya lakukan
orang yang selalu menjadi tempat saya berkaca
sebelum saya pergi dari rumah
dia, segalanya
tapi entah kenapa
semakin hari aku semakin tidak mengerti
aku semakin kehilangan kekuatan saat akan mengatakan
apa yang sesungguhnya ku lakukan
ku katakan
memendam segala keinginan untuk melawan
memendam segala keinginan untuk berbicara
aku hanya ingin menjadi apa yang dia inginkan
dengan caraku, tentunya
i love her so much
finally, i don't know how to tell
ini hanya satu dari beribu-ribu tempat saya mencurahkan segala yang saya rasa... ini hanya sepenggal kisah dari hidup saya
Saturday, October 20, 2012
Tuesday, October 9, 2012
haruskah begini?
baru saja aku mulai menghitung
belum juga ku selesaikan pada hitunganku yang seribu
ku hentikan
dengan mengusap air mata
ku beranikan diri, ku kalahkan egoku
waktu telah mempertemukan kita pada pintu perpisahan
ku buka pintu, ku lambaikan tanganku
sambil terus berkata, aku sayang kamu
melangkah ke depan, aku berbalik
melihatmu
ku langkahkan kakiku, aku tertunduk
entah kenapa aku kehilangan kekuatanku
menghentikan derasnya air mata
ku hentikan langkahku, menata hati
mencoba tersenyum, menunggumu
aku mengulur waktu, mencari alasan agar kamu menahanku
tapi ternyata tidak
tidak ada satu kata pun yang mengijinkan aku untuk tinggal
ada, hatiku, perasaanku
tapi tidak dengan hatimu, tidak dengan perasaanmu
bangun! sadarlah!
saatnya temui dunia
bukan lagi mimpi
dan aku tahu
bahagia itu ternyata bukan milikku
belum juga ku selesaikan pada hitunganku yang seribu
ku hentikan
dengan mengusap air mata
ku beranikan diri, ku kalahkan egoku
waktu telah mempertemukan kita pada pintu perpisahan
ku buka pintu, ku lambaikan tanganku
sambil terus berkata, aku sayang kamu
melangkah ke depan, aku berbalik
melihatmu
ku langkahkan kakiku, aku tertunduk
entah kenapa aku kehilangan kekuatanku
menghentikan derasnya air mata
ku hentikan langkahku, menata hati
mencoba tersenyum, menunggumu
aku mengulur waktu, mencari alasan agar kamu menahanku
tapi ternyata tidak
tidak ada satu kata pun yang mengijinkan aku untuk tinggal
ada, hatiku, perasaanku
tapi tidak dengan hatimu, tidak dengan perasaanmu
bangun! sadarlah!
saatnya temui dunia
bukan lagi mimpi
dan aku tahu
bahagia itu ternyata bukan milikku
Saturday, October 6, 2012
Es geht um zwanzig
ku sambut kamu di dua puluh
kamu adalah lelaki dua puluhku
kamu hadir saat ku ganti kedewasaanku di dua puluh
kamu tebar, kamu semai perasaanku di dua puluh
kamu juga datang dan pergi
mengisi dua puluhku dengan bahagia
dan rasa sakit
kamu juga hadirkan dua perempuan itu
yang membuat sakitnya menjadi berpuluh-puluh
lebih sakit
lalu
akankah kamu pergi saat dua puluhku bergegas pergi?
lalu
menghilang bersama segala yang ada di dalamnya?
kalau begitu,
dua puluh cepatlah pergi
akan ku ganti dengan seribu
lalu
kamu dan aku, kita
akan bersama, di sana
bukan dua puluh
kamu adalah lelaki dua puluhku
kamu hadir saat ku ganti kedewasaanku di dua puluh
kamu tebar, kamu semai perasaanku di dua puluh
kamu juga datang dan pergi
mengisi dua puluhku dengan bahagia
dan rasa sakit
kamu juga hadirkan dua perempuan itu
yang membuat sakitnya menjadi berpuluh-puluh
lebih sakit
lalu
akankah kamu pergi saat dua puluhku bergegas pergi?
lalu
menghilang bersama segala yang ada di dalamnya?
kalau begitu,
dua puluh cepatlah pergi
akan ku ganti dengan seribu
lalu
kamu dan aku, kita
akan bersama, di sana
bukan dua puluh
Subscribe to:
Posts (Atom)